“Selalu saja begitu…! Kenapa sih kalau aku sama Aurum (Emas) selalu saja tak berharga padahal aku ini kan cantik, bahkan dalam Metodologi aku selalu saja dikaitkan dengan Dewi Aprodithe/ Dewa Venus, ah…dah nasib kali, mendingan aku gabung aja ma si Besi, di sana kan aku selalu terlihat berharga”
“Nasib…nasib mengapa harus begini, kenapa tiap jalan dengan Aurum (emas) selalu saja Aurum yang pertama dipilih bahkan dia dapat julukan logam mulia”
“Tapi Aurum kan adikku? masa sama adik sendiri harus cemburu?wajar aja kan, Aurumkan paling bungsu sedang aku kakaknya yang paling tua dan di dongeng-dongeng juga anak bungsu selalu yang paling cantik tapi… aku sama adik yang kedua Perak, lebih cantk siapa ya?hmm….aku aja deh!”
Apa sih?ha…ha…I love you full kata Mbah Surip. Aku cuma sedang membanding-bandingkan diriku yang cantik ini dengan adik-adikku Emas (Au)dan Perak (Ag) yang tentunya mereka lebih cantik daripada aku. Meskipun kami memiliki kecantikan yang jauh berbeda tapi kami sekeluarga yang tinggal di nomor rumah 29 gang 4 blok 1B di kota kami sistem periodik unsur dikenal sebagai keturunan unsur cantik-cantik di bandingkan unsur-unsur yang lain.Membanggakan sekali bukan? yee…pasti ngiri
Apa sih yang membuat kalian tidak iri padaku?bayangkan saja selain cantik aku juga punya satu keahlian yang orang lain belum tentu memiliki apa yang aku miliki, salah satu keahlianku aku dapat memantulkan cahaya merah dan jingga dan dapat menyerap frekuensi-frekuensi lain dalam spectrum, dan yang penting aku tuh bersifat faramagnetik . Tapi perlu kalian ketahui meskipun aku dan adik keduaku Perak(Ag) iri juga sama Aurum (emas) tapi kami tidak pernah bertengkar malah di Alam kalau lagi jalan-jalan dimana ada adik keduaku Perak disana aku dan Aurum selalu ada
“Kakakku Cu…,ngapain bercermin terus?sudah di tungguin unsur-unsur lain tuh di luar” kata Aurum adikku sambil masuk kekamarku. (Cu adalah nama panggilan kecilku tapi sekarang aku sering di panggil Cuprum atau orang Indonesia bilang Tembaga)
“Hai…,Aurum, kakak lagi mengamati wajah kakak yang cantik ini, jadi jangan ganggu dulu?”
“Cantik..?cantikan aku kali”
“Buktinya..?”
“Buktinya, aku selalu di cari manusia sebagai perhiasan bagi mereka, bukan kayak kakak di cari cuma untuk peralatan listrik mereka.”
“Duh sombongnya, siapa yang ngajarin tuh?”
“He..he…bukan sombong. Tapi melihat kenyataan”
“Eh jelek-jelek gini juga kakakmu ini sangat bermanfaat, kalau gak ada kakak gak mungkin manusia itu membuat generator, kabel transmisi, instalasi listrik rumah dan industri, kendaraan bermotor, konduktor listrik, kabel dan tabung coaxial, tabung mikro wave, sakelar, reaktifier transistor, bidang telekomunikasi,serta tabung-tabung dan klep di pabrik penyulingan lagian gini-gini juga ya…kakaklah yang menguasai pasar kawat berukuran kecil, peralatan industri yang berhubungan dengan larutan, industri konstruksi, pesawat terbang dan kapal laut, atap, pipa ledeng, campuran kuningan dengan perunggu, dekorasi rumah, mesin industri non elektris, peralatan mesin, pengatur temperatur ruangan, serta mesin-mesin pertanian”
“Iya deh..iya deh..kakaku unsur yang paling cantik di negeriku Indonesia, sudah di tungguin tuh, katanya mau membantu enzim Sitokrom oksidasi pada manusia buat membantu proses metabolisme”
“Iya…iya adikku yang manis”
“Eh tapi niatnya mo bantu gimana kalau jadi penyakit Wilson lagi”
“Nyantai…percaya deh sama kakak”
“Eh kakak jangan jadi oksidasi Alcohol (Cu/CuO) ya, aku gak mau kakak jadi bahan pembuatan Formalin lagi”
“Iya…cantik,kakak pergi dulu ya daaah…”
From : http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/tips_dan_opini/cerpen-kimia-kecemburuan-tembaga/