Mei saat kemarau panjang melanda
Mentari pagi
memantul lewat jendela kamar minyak tanahku, aku terduduk lesu
sendirian . Kenapa…kenapa hidupku seperti tak ada mimpi lagi. Yang
kurasa hanyalah kehampaan . Apakah aku sudah bosan tuk hidup? setelah
lama kujalani pernikahan dengan khlor kekasihku lantas apa yang
kudapatkan. Kebahagiaankah? kenyataannya aku selalu saja kecewa, khlor
tetap saja dengan mata keranjangnya, padahal dulu dia setengah mati
mengejarku. Tuhan tolong…aku mulai merasa jenuh dengan pernikahanku ini,
apa karena ikatan cinta kami hanya sebatas ikatan ion, hingga mudah
sekali tergoyahkan. Ahh….khlor sepertinya sampai sejauh ini kau belum
bisa memahami diriku
Pertengahan Juni saat hujan mulai turun satu-satu
Aha…teman kau masih ingat kan akan pertengkaranku dulu dengan H2O, sebenarnya bukan H2O dan O2 saja
yang membuat kemarahanku naik beberapa derajat tapi hidrogen juga.
Hidrogen selalu saja membantu air dan oksigen jika aku sedang marah pada
mereka. Dan kau tahu sekarang hidrogen jadi kekasih kakakku litium
(LiH) lho. Ssstt…jangan keras-keras aku hanya melihat mereka jalan
berdua ketika mereka menjadi reduktor pada reaksi-reaksi organik
Akhir juni 2009
Seperti
kusebutkan diawal kalau khlor suamiku begitu playboynya, begitu mata
keranjangnya. Hingga kadang-kadang aku sebagai istrinya sampai merasa
jenuh padanya , haruskah kupertahankan pernikahan ini? haruskah kuajukan
perceraian padanya? padahal perceraian sangat di benci tuhanku. Soalnya
dia seperti tak memperdulikan aku lagi sich..
Dia sibuk sekali
dengan selingkuhan-selingkuhannya. Bukannya aku tak tahu tapi aku
berusaha mengerti dia saja sambil menutup mata dan telingaku, lebih
tepatnya aku menunggu dia menyadari sifat playboynya itu.
“Hei, apakah kau masih mencintaiku?” kataku suatu hari ketika sedang bersamanya ditepi laut
“Pertanyaan
apa sich itu? apa masih perlu ditanyakan? ayolah jangan seperti ABG”
kata khlor balik bertanya sambil mengeryitkan dahi merangkulku erat
“Cuma
mau memastikan, karena aku sangat mencintaimu sampai detik ini “
kataku pelan tapi tegas. Tidak tahu lusa atau kapan rasanya aku mulai
frustasi dengan semua ini, tapi aku tidak tahu harus darimana aku
mengatakannya. Kalau selama ini aku sudah begitu jengah melihat tingkah
lakunya
Dia terus menatapku diantara temaramnya senja
“ Kenapa terus menatapku? ada yang salah ya?”
“Enggak,
aku hanya berpikir, betapa cantiknya istriku ini, dan aku jadi ingat
kisah pertengkaranmu dulu dengan air, waktu itu aku sempat takut banget”
“Takut kenapa? Takut dia tersakiti?”
“Oh,
bukan. Aku takut karena pertengkaranmu itu sempat membuat heboh manusia
lab. Aku takut bagaimana kalau ada manusia yang tidak bertanggung
jawab, misalnya menjatuhkan dirimu beberapa puluh kilogram di ketinggian
pada sebuah danau yang penuh air dimana danau tersebut adanya
ditengah-tengah kota, wah kelihatannya spektakuler”
“Konyol.
Akukan beracun, dan sangat berbahaya, memegang tubuhku secara langsung
juga mana berani mereka. Apalagi membawa tubuhku sebanyak itu ke
ketinggian, itu sama saja bunuh diri “
“ Tapikan bisa membawanya bersama dengan kamar minyak tanahmu”
“Ya meskipun begitu, diketinggian kan ada si O2 ,kalau dengan si O2 kemarahanku
bisa mencapai peroksida jadi sebelum ketemu air yang ada di danau aku
mesti menghadapi dia dulu, lagian si gas hidrogen pasti membantu lagi.
Jadi itu sangat membahayakan manusia yang membawaku kecuali sengaja
untuk bunuh diri, ”
“Iya ya. Manusia kan mahluk yang sangat
sempurna, mereka diberi akal dan hati. Hanya orang-orang yang tidak
menghargai betapa berharganya sebuah nyawalah yang mau melakukan hal
itu”
“Lagian aku didunia manusia tidak bebas beredar khlor”
“Ya
karena selain alasan berbahaya, mungkin juga dikarenakan kau jarang
jalan-jalan kedunia mereka, selain bersamaku, kalau kita jalan
bersamakan kita jadi tidak beracun lagi”
“Paling kita bisa buat mereka darah tinggi, iritasi kulit atau pernapasan ya gak?”
“Ha..ha..bisa aja sich”
Pertengahan juli 2009
Cinta…tegarkan hatiku…
Tak mau sesuatu merenggut engkau
Naluriku berkata tak ingin terulang lagi
Kehilangan cinta hati bagai raga tak bernyawa
Lagu cintanya KD feat Melly yang kujadikan nada deringku terus terdengar, ya tuhan karbonat..!ada apa sih dia hubungi aku?
“Hallo..sayang, bukan waktu yang tepat tahu?
“ Lho..kok marah? suamimu dimana?
“Ya disinilah. Makanya aku bilang bukan waktu yang tepat?
“Oh sukurlah kalau dia ada sama kamu, soalnya aku lihat akhir-akhir ini dia dekat sekali dengan agrarium (AgCl)”
“Bukan hal yang aneh kali, khlorkan sering sekali jalan sama cewek selain istri-istrinya”
“Iya
, I know. Tapi kali ini beda, kedekatan khlor dengan agrarium bikin
gosip yang heboh banget nat, bahkan dikalangan manusia lab dapat julukan
Tanduk Perak (AgCl)”
“Yang benar?”
“Iya, aku berani sumpah nat”
“Ya dah, makasih ya, takut ketahuan nih.Soalnya aku lagi bersama khlor nih”
“Oke sayang”
Telpon ditutup, aku termangu sendirian
Ah
khlor seandainya kau tidak playboy, aku tidak akan percaya perkataan
selingkuhanku karbonat, apakah ini yang akan membuat kandas pernikahan
kita khlor? aku tidak percaya khlor aku sangat mencintai kamu, aku tak
percaya kalau pernikahan kita kan berakhir sampai disini.
“Hai..”sapaku pada khlor, ketika kulihat ia sedang membaca komik kesukaannya Naruto Uzumaki
“Hai juga, sini temani aku baca”
Aku hanya termangu menatapnya dan dia asik dengan komiknya
“Lho kok bengong, ada apa? sepertinya ada sesuatu yang ingin kamu katakan.Betul?”
Aku
menarik napas panjang, ya tuhan…lagi-lagi aku kehabisan kata-kata kalau
sudah melihat wajahnya. Darimana aku harus mulainya ya?
“Khlor” suaraku tersendat ditenggorokan
“Ya..” katanya lembut tapi ia masih asik dengan komiknya
“Jujur
aku merasa jenuh dengan pernikahan kita khlor, aku mencintai kamu,
sangat mencintai. Tapi kau…sampai kapan kau akan berhenti dengan semua
wanitamu itu, setelah kau menikah denganku rasanya kau tak pernah
memperhatikan aku lagi, bahkan setelah NaOH anak kita lahirpun kau
semakin menjadi dengan sifatmu itu” kataku seperti air mengalir. Untuk
beberapa saat dia terdiam dan menatapku
“Sayang, aku tahu aku
mudah sekali jatuh cinta, aku tahu aku playboy, aku tahu aku senang
jalan dengan unsur-unsur cantik kemanapun langkah membawa, tapi sayang
perlu kamu tahu, perlu kamu tahu kalau satu-satunya yang membuatku
paling bahagia hanyalah..ya melangkahkan kaki pulang kehatimu”
“Dasar gombal. But I love it” jawabku dan membiarkanku masuk kedalam rangkulan hangatnya.
“Aku
janji, aku tak akan selingkuh lagi” katanya perlahan ditelingaku, aku
tahu entah sudah keberapa kali dia janji seperti itu, tapi tak ada
salahnya kan kalau aku memberikan kesempatan padanya sekali lagi.
From : http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/tips_dan_opini/cerpen-kimia-catatan-harian-natrium-3/